28th January 2017.
Happy Chinese New Year!
Di tahun Ayam Api ini semoga semua berjalan dengan baik dan segala masalah diberi kemudahan untuk menyelesaikannya.
Jadi tahun baru imlek kali ini, aku gak di Medan, adanya di Panipahan ( kampung papa aku ). Sedikit aneh sih sama orang2 sekitar di Panipahan secara aku gak terlalu dekat & kenal mereka, tapi mereka semua baik & humoris.
Aku pergi pas 30meh ( sehari sebelum imlek ) sampai sana sekitar jam 3 sore. Pas sampe rumah, langsung kena omelan mama, ' Ngapain diet gitu kurus, udah cantik2 gendut malah kurus. '
' Mom, aku masih gendut ini, berat badan yang aku pengen 47 kg. ', dalam hati balasnya.
Setelah itu, aku masukkin barang2 aku ke kamar sekalian bongkar deh.
Malamnya,
Mama : ' Ada baju kuning gak? '
Jeno : ' Ada, emang kenapa ma? '
Mama : ' Tahun ini gak baik pake baju merah untuk shio kelinci karna kepercayaan di sini bilang tahun ini tahun Ayam Api jadi cocoknya pake kuning soalnya kuning itu kan emas jadi emas tahan sama api, tapi warna lain juga boleh asalkan kalau bisa hindari warna merah. '
Jeno : ' Oke ma. '
Dikarenakan sekeluarga mau seragam, jadi adik aku ada yang gak punya baju kuning & semuanya jadi ubah ke warna biru.
Biasa aku kalau di Medan itu sembahyang nya tengah malam, tapi pas di Panipahan, pagi baru sembahyang. Dan dikarenakan pas Hari Ibu kemarin tidak hujan, digantikan deh sama Hari Raya Imlek. Jadi, udah dandan cantik, jam 10 selesai semua, jam 12 baru jalan wkwk.
Bedanya ya kalau imlek di Medan & Panipahan.
- Panipahan ada kembang api, Medan gak ada.
- Panipahan di jalanan ada pasang lampion, Medan cuman beberapa daerah
Cuman gak enaknya di Panipahan, rayain imlek berada ditengah2 keluarga yang gak begitu dekat. Sedangkan kalau di Medan, setiap tahun rayain imlek, kumpul semua keluarga di rumah tua, itu feel nya lebih terasa.
Malamnya itu, kami sekeluarga ke Pekong Pajak pergi makan, orangnya itu rame banget, kata Mama aku, tahun ini banyak yang pulang sampe jalanan juga penuh kendaraan dan 2/3 hari berturut2 dengar ada orang yang tabrakan. Yang aku suka setiap malam di Pekong Pajak pas imlek, kembang api nya itu meriah kali, sana sini kembang api, terasa banget suasana imlek nya. Karoeke sana sini.
Skip hari pertama.
Hari kedua, aku cuman pergi ke beberapa tempat & makan siang ku itu nasi bungkus. Super duper enak. Nasi nya itu banyak tapi yang aku suka itu sambal belacannya, gak pedas tapi enak. Habis itu malamnya ke Pekong Pajak makan lagi.
Skip hari kedua.
Hari ketiga & seterusnya itu ya kayak menjalani hari2 biasa cuman tetap terasa feel imleknya karena setiap hari ada yang hidupin kembang api.
The last two day at Panipahan.
Itu kami keluarga besar kumpul di Pekong Pajak makan. Setelah itu, beberapa dari kami ( termasuk aku ) ke rumah tante. Dimasakin bakwan udang. Chandra masak martabak mie yang jajanan SD gitu, terus dia bilang, ' Itu bakwan udangnya jangan makan lagi, nanti punya ku gak laku. ' wkwk pas pertama dia masak selesai langsung habis, pas terakhir2 dia masak terus dikumpulin banyak2 malah gak habis lagi, udah gak ada yang mau wkwk.
Setelah makan2 selesai, mereka ( pui a, mei a, vellen, chandra, albert, 1 lagi gak tau namanya ) main UNO tapi pakai uang punya.
Jam 1 lewat, kami pulang, dan mereka yang main UNO masih bertahan karena besoknya mereka udah mau balik.
The last day at Panipahan.
Packing sana sini. Tambah beberapa baju + tas.
Arrived at Medan.
2nd February 2017.
P.s. gak ada waktu untuk post jadi gini lah, sekali post banyak2 wkwk
Lots of love,
Jessica Novalia.
No comments:
Post a Comment